Keseimbanganbermula dengan diri sendiri inilah yang akhirnya menjurus keseimbangan dalam institusi keluarga, masyarakat dan negara. Stephen R Covey dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People menegaskan rasa aman (sejahtera) adalah kerana kita memahami bahawa satu prinsip yang benar tidak akan berubah dan boleh
NotebookFeatured,gaming,gigabyte,Intel,laptop,nvidia,RTX
PengertianBumi dan Penjelasannya, Selamat datang kembali sobat sekutu keadilan.Kali ini kita memasuki pembahasan mengenai Planet Bumi. Planet yang merupakan tempat tinggal kita ini adalah satu satunya planet dalam Tata Surya yang memiliki penghuni atau makhluk hidup. Manusia, Tumbuh – tumbuhan dan hewan semuanya bisa tinggal di Bumi.
Ilmuwanterus mencari bukti-bukti adanya kehidupan di luar Bumi. Ilmuwan terus mencari bukti-bukti adanya kehidupan di luar Bumi. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Thursday, 6 Muharram 1444 / 04 August 2022. Menu. HOME
Keseimbanganyang Memungkinkan Kehidupan di Bumi Bumi merupakan planet yang penuh keseimbangan, tanpa keseimbangan itu sendiri planet ini mustahil berpenghuni, dan manusia tidak akan pernah hidup di muka bumi ini. Sering banyak sekali orang-orang yang mengatakan bahwa suatu planet dapat dihuni bila ada oksigennya, tapi apakah kita dapat
PengantarPemahaman Pendidikan Konsumsi Berkelanjutan (PKB) Di Indonesia: Rekomendasi nasional dan panduan bagi pengambil kebijakan dan pendidik . × Close Log In. Log in with Facebook Log in with Google. or. Email. Password. Remember me on this computer. or reset password. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset
. Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faktor yang menentukan bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut. a. Gravitasi Jika gravitasi lebih kuat dari sekarang, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana Jika gravitasi lebih lemah dari sekarang, atmosfer akan banyak kehilangan air b. Jarak dengan bintang induk matahari Jika lebih jauh, planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil Jika terlalu dekat,planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil c. Ketebalan kerak bumi Jika lebih tebal, maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi Jika lebih tipis, aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar d. Periode rotasi Jika lebih lama, parbedaan suhu pada siang dan malam hari menjadi besar Jika lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi e. Interaksi gravitasi dengan bulan Jika lebih besar, efek pasang surut air laut, atmosfer, dan periode rotasi bersifat merusak Jika lebih kecil, perubahan tidak berlangsung pada orbit menyebabkan ke tidak stabilan iklim f. Medan magnet Jika lebih kuat, badai elektromagnetik terlalu merusak Jika lebih lemah, bumi kurang perlindungan dari radiasi bintang yang membahayakan g. Albedo perbandingan antara cahaya yang di pantulkan dengan yang di terima pada permukaan Jika lebih besar, zaman es yang tak terkendali akan terjadi Jika lebih kecil, efek rumah kaca yang tak terkendali akan terjadi h. Kadar karbon dioksida dan uap ait dalam atmosfer Jika lebih besar, efek rumah kaca tak terkendaliakan terjadi. Jika lebih kecil, efek rumah kaca tidak memadai. i. Kadar ozon dalam atmosfer Jika lebih besar, suhu permukaan bumi terlalu rendah Jika lebih kecil, suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi Ulraviolet j. Aktivitas gempa Jika lebih besar, terlalu banyak mahluk hidup yang punah. Jika lebih kecil, bahan makanan di dasar laut yang di hanyutkan aliran sungai tidak akan di daur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik. Ini hanya sebagian kondisi yang memungkinkan bumi menjadi tempat kehidupan manusia. Kondisi ini tidak terjadi secara kebetulan atau tidak terjadi secara acak, melainkan sudah di desain dengan sempurna oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam konsep Ekoteologi, manusia merupakan makhluk yang diciptakan sempurna oleh sosok Tuhan untuk menjadi penghuni di muka bumi. Manusia memiliki sebuah tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan yang ada di muka bumi. Ekoteologi sendiri menjelaskan bagaimana semestinya manusia bertindak dalam menjaga ciptaan Tuhan lainnya, yakni bumi sebagaimana mestinya yang telah diperintahkan oleh Tuhan kepada umat manusia untuk senantiasa memelihara dan menjaga lingkungan hidup bagi keseimbangan kehidupan di bumi yang ditempati dan didominasi oleh ras manusia. Penciptaan makhluk yang paling sempurna di bumi, yakni manusia menjelaskan bahwa Tuhan Maha Besar, sehingga dapat membuat mahakarya yang begitu detail. Penciptaan manusia oleh Tuhan merupakan suatu kekuasaan yang tak bisa dilakukan siapa pun selain Tuhan. Oleh karenanya, manusia mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam memelihara bumi sebagai ciptaan Tuhan lainnya. Karena jika manusia tak mampu memelihara bumi dengan baik, dan malah memilih untuk menguasai bumi, maka manusia tersebut telah menolak eksistensi Tuhan sebagai Sang Pencipta. Manusia harus menyadari bahwa ia bagian dari pemegang mandat yang telah diberikan oleh Tuhan untuk selalu sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam memelihara dan menjaga keutuhan bumi sebagai ciptaan Tuhan lainnya. Manusia sendiri yang merupakan pemegang mandat dari Tuhan untuk tetap memelihara dan menjaga bumi memiliki peran aplikatif dari terpanggilnya manusia untuk melaksanakan amanat yang telah Tuhan berikan. Oleh karena itu, manusia tak pantas untuk mendewakan dirinya di muka bumi atau mendewakan dirinya di hadapan ras manusia lainnya, karena ada sosok yang selalu harus didewakan, yakni Tuhan. Manusia yang angkuh atas kepemilikan dirinya yang superior terhadap ciptaan lainnya merupakan sikap tindakan yang egois, karena tidak bisa menghargai suatu yang materiil lain sebagai ciptaan Tuhan yang lainnya. Pandangan bahwa lingkungan atau alam merupakan instrumen yang menjadi pelengkap kebutuhan manusia sangat jauh dari realitas konstektual yang diperintahkan oleh Tuhan, karena manusia tak dapat hidup jika tak ada alam. Akan tetapi, alam sendiri mampu berdiri dan hidup tanpa hadirnya manusia. Manusia yang hanya mempunyai pemikiran sempit tentang bagaimana dirinya dapat menggunakan lingkungan hidup dengan cara mengeksploitasi, manipulasi, dan memanfaatkannya hanya untuk pemuasan dirinya dan tanpa rasa malu serta tak merasa sedikit pun bersalah merusak lingkungan hidup hanya demi kepentingan eksperimen industrialis, pengembangan teknologi, ataupun proyek pembangunan merupakan kesalahan dalam menginterpretasi kuasa yang diberikan oleh Tuhan kepada Manusia. Tuhan telah memberikan kuasa untuk menguasai dan memanfaatkan lingkungan hidup untuk kepentingannya. Namun, kuasa Tuhan tersebut terdapat suatu perintah yang diamanatkan kepada manusia untuk memeliharanya. Hal ini berarti bahwa penguasaan dan pemanfaatan apa yang ada di bumi memang betul adanya, tetapi yang lebih tepatnya, yakni manusia perlu dan diharuskan dalam menghargai alam sebagai subjek yang mempunyai hakikat hidup sama seperti hakikat manusia hidup. Sejak awal penciptaannya, manusia telah diperlengkapi oleh Tuhan dengan keistimewaan yang tak Tuhan berikan kepada ciptaan lainnya, seperti rasio, moral, sosial, dan spiritual yang memungkinkan manusia untuk lebih mengenal Tuhan, dan manusia telah diberikan mandat untuk memegang kekuasaan atas bumi dan segala isinya. Namun, kekuasaan manusia atas bumi merupakan kekuasaan yang kooperatif, yang berarti bahwa dalam menjalankan pemberian mandat dari Tuhan, manusia bukan sebagai pencipta kehidupan bumi, melainkan perlu adanya kerja sama atas proses alamiah di muka bumi yang telah Tuhan atur tanpa adanya rasa ingin mendominasi ciptaan Tuhan lainnya. Memang betul dominasi manusia di bumi merupakan pemberian dari Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan oleh manusia. Karena penguasaan manusia terhadap bumi bukan berdasarkan atas hak yang manusia miliki, melainkan berdasarkan amanat yang diberikan Tuhan kepada manusia. Adapun bumi ini milik manusia memang betul adanya, tetapi bukan karena milik manusia yang menciptakan bumi, melainkan karena Tuhan yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada manusia dalam menjaga dan memelihara bumi. Jatuhnya manusia dalam jurang dosa telah banyak mengakibatkan bumi dikutuk oleh Tuhan. Bumi dan lingkungan hidupnya sudah terasa asing bagi manusia yang penuh akan misteri yang sangat menakutkan. Hubungan yang semula ramah telah mengubah hubungannya menjadi ketakutan. Dalam konsep agama hubungan antara manusia dan bumi beserta lingkungannya merupakan hubungan antara subjek dan objek, di mana subjek yang satu adalah alam yang dapat mengakibatkan bahaya bagi sang objek, yakni manusia jika manusia tak dapat memeliharanya secara baik. Hubungan subjek dan objek antara manusia dan bumi telah hilang pemaknaannya. Lahirnya teknologi menjadi predikat yang dijunjung tinggi oleh manusia, sehingga bumi hanya menjadi objek yang ingin dibuang. Hubungan yang ramah antara manusia dan bumi telah berubah menjadi hubungan yang hanya ingin dieksploitasi sebagai pemenuhan kebutuhan manusia. Bumi dan lingkungannya dianggap sebagai objek yang terletak kekuasaannya di bawah manusia. Padahal secara esensial serta eksistensialis, manusia ditempatkan oleh Tuhan dalam hubungannya dengan bumi beserta lingkungannya, karena eksistensi manusia merupakan eksistensi di dalam lingkungannya, maka dari itu manusia mempunyai keterikatan yang berada di dalam kehidupan alamiah sebagai suatu kehidupan dan konsekuensi bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya dan merealisasikan eksistensinya berada dalam lingkungan hidupnya yang terikat oleh kehidupan alami. Eksistensi manusia juga merupakan eksistensi di atas muka bumi, sebagai yang menguasai bumi dan harus dapat memelihara bumi untuk menunjang kehidupannya. Dengan kata lain, bumi menjadi tempat bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Maka, konsekuensinya, manusia perlu memiliki kesadaran akan memelihara bumi, sehingga bumi dan lingkungannya tetap terjalin secara baik dalam mendukung eksistensi manusia. Oleh karena itu, manusia perlu mempunyai kesadaran dan sikap manusiawi terhadap lingkungan hidup yang ada di bumi, karena situasi eksistensialis tersebut manusia ditempatkan oleh Tuhan di bumi, dan adanya sebuah keharusan bagi manusia untuk tetap menjaga dan memelihara lingkungan di bumi sebagai kesatuan hidup alami untuk menunjang kehidupan manusia.
Berikut aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan di dalam ekosistem adalah taman kota dengan berbagai macam tumbuhanB. memancing ikan di sungai atau lautC. membuka lahan pertanian dengan membakar hutanD. mencari sumber air di dalam tanah dengan sumur bor​ C. membuka lahan pertanian dengan membakar hutan Pengguna Brainly Pengguna Brainly JawabanC. Membuka lahan pertanian dengan membakar hutanPenjelasanAsap dari pembakaran hutan dapat mengganggu ekosistem karena mencemari udara membantu
Tidak menafikan semua tindakan atau perbuatan manusia akan mempunyai dampak sesuai dengan teori sabab musabab yang dikenalkan pertama pada manusia, maka manusia yang telah dianugrahi akal pikiran untuk memahami sebuah konstruksi alam semesta dengan berbagai macam isinya adalah menjadi keharusan atau kewajiban mutlak yang harus di lakukan. Menjaga atau melestarikan alam adalah tuntutan sebagai makhluk hayati agar keseimbangan terjaga. Sebagai wujud simbiosis mutualisme, semua saling membutuhkan dan saling dibutuhkan. Tidak akan mampu berdiri sendiri, makhluk alam yang menghuni pada jagat raya ini di sebut mikroorganisme artinya sel-sel kecil yang menggerakkan keseimbangan alam sebagai ekosistem berdiri tegaknya alam semesta. Ketika salah satu komponen penggeraknya tidak mampu atau sudah tidak memiliki fungsi sebagai penyeimbangan maka kehancuran berada di mata. Menjaga keseimbangan Alam Keseimbangan kehidupan alam ini yang dikelompokkan ke dalam ilmu ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari ekosistem. Dengan demikian, ruang lingkup kajian ekologi adalah suksesi, komponen abiotik dan biotik, makhluk hidup, daur materi, dan arus energi, serta interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Sedangkan ilmu yang mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yaitu biosistematika. kamus Lingkungan hidup terbentuk oleh komponen yang saling membutuhkan sehingga kalau salah satu komponen tersebut tidak ada maka sudah barang tentu akan terjadi ke tidak seimbangan. Untuk menjaga keseimbangan dibutuhkan kesadaran atau perangkat aturan untuk mengimplentasikan semua lewat kemauan negara atau political will terhadap merawat jagat raya. Ekosistem Adalah timbal balik saling ketergantungan komponen organisme mahluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, ekosistem akan membentuk suatu hubungan timbal balik untuk saling memberi pengaruh. Hubungan atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya tersebut disebut dengan ekologi. Sumber utama ekosistem adalah cahaya matahari. Kehidupan mahluk di bumi terdiri dari beberapa ekosistem. Dalam ekosistem tersebut kumpulan mahluk hidup saling mempertahankan diri dan berkaitan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup tidak bisa lepas dengan lingkungannya, baik yang hidup biotik maupun yang tak hidup abiotik. Secara umum, ada tiga macam ekosistem yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Berikut ini rangkuman tentang macam-macam ekosistem, seperti dilansir dari laman Haruspintar. Ekosistem Darat Ekosistem darat atau bioma merupakan daerah yang memiliki sifat, iklim, dan tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup dengan tingkat geografis yang sama. Berikut ini jenis-jenis ekosistem darat Ekosistem bioma gurun, terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ekosistem padang rumput, terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim sedang. Ekosistem hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni negara atau daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Ekosistem hutan gugur, terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Ekosistem tuiga, berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub. Ekosistem tundra, berada di daerah terdingin yang ada di bumi, seperti Antartika yang biasanya selama musim dingin tidak adanya cahaya matahari yang masuk. Ekosistem savana atau sabana berupa padang rumput dengan diselingi oleh beberapa pohon serta berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Ekosistem Air Ekosistem air merupakan ekosistem yang komponen terbesarnya terdiri dari air. Secara umum, ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan air laut. Berikut ini jenis-jenis ekosistem air Ekosistem air tawar, memiliki kadar garam yang sedikit dan dapat dibedakan berdasarkan keadaan air. Ekosistem laut, memiliki kadar garam yang tinggi dan memiliki pergerakan air yang dapat dipengaruhi oleh arah angin. Ekosistem Estuary, merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem pantai, letaknya berbatasan dengan ekosistem darat dan daerah pasang surut. Kondisi ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut air laut. Ekosistem sungai. Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Ekosistem terumbu karang, adalah daerah neritik yang perairannya masih dapat ditembus matahari, sering ditumbuhi suatu komunitas khusus berupa karang batu dan organisme-organisme tertentu. Ekosistem laut dalam, yang dimaksud Ekosistem laut dalam di sini adalah laut dengan kedalaman lebih dari meter. Ekosistem ini tidak mendapat akses cahaya matahari yang cukup dan sangat gelap karena berada di kedalaman laut. Ekosistem Buatan Ekosistem buatan atau ekosistem artifisial adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Definisi ekosistem buatan juga mencakup ekosistem yang terbentuk karena aktivitas atau usaha manusia dalam pengelolaan atau untuk mengadakan perubahan terhadap lahan. Contoh ekosistem buatan seperti bendungan, sawah irigasi, perkebunan sawit, hutan tanaman produksi, dan lain-lain. Penutup Berbicara tentang alam semesta tidak akan pernah ada habisnya atau dilihat dari aspek tertu akan memberi pandangan dan penilaian yang berbeda, tetapi lebih konkrit semesta alam dan semua isinya adalah wasilah untuk hidup di dunia oleh semua mahluk hayati. Keberadaan manusia ditempatkan oleh Allah untuk menjaga dan meestarikanya, addunya mazroatul akhirah kehidupan didunia ini untuk kita tuai pada akhirat tempat keabadian manusia. Dan semua amal perbuatan akan dipertanyakan yang berarti semua kehidupan di dunia akan dipertanggungjawabkan. Seperti perilaku manusia terhadap alam atau jagat, rasa belas kasih manusia terhadap penghuni alam semesta adab dan prilaku terhadap sumua akan menjadi catatan besar dalam diary keseharian. Sikap ramah ini menjadi amal baik manusia terhadap Tuhannya, karena sikap rakus terhadap dunia akan memeugikan ekosistem terhadspa kehidupan dunia sesama manusia dan makhluk sekitarnya. Sebagai ibadah ghauru mahdzah amal yang dipersembahkan terhadap Tuhan dan alam sekitarnya menjaga ekosistem untuk kelangsungan hayati dengan kesungguhan dan keikhlasan. Wallahu a'lam bis shawab H Munib Abd Muhith, Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah, alumni Lirboyo '92 dan pesantren Al-Itaqon Bugen, Kota Semarang
a a. bumi merupakan satu-satunya planet untuk kehidupan Bumi merupakan satu-satunya tempat di mana manusia dapat hidup dan bertahan tanpa alat bantu, tanah dan air yang melimpah, serta atmosfer yang dapat dihirup untuk bernafas. Di atas muka bumi inilah miliaran manusia menjalani kehidupannya. 1. Bumi merupakan planet yang istimewa A. Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Akibatnya udara di bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. B. Di bumi banyak terdapat sumber air C. Bumi mempunyai atmosfer sehingga terjadi awan dan hujan. D. Atmosfer bumi mengakibatkan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu jauh. E. Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan seperti sekarang. F. Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan karena sinar dan partikel matahari yang dapat merusak bumi. G. Bumi berotasi sehingga mengakibatkan adanya siang dan malam. b.. Keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faktor yang menentukan bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut. A. Gravitasi, jika kuat atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana sedangkan terlalu lemah akan banyak kehilangan air. B. Jarak dengan matahari, jika lebih jauh planet akan terlalu dingin sebagai siklus air yang stabil sedangkan terlalu dekat, planet akan panas bagi siklus air yang stabil. C. Ketebalan kerak bumi, jika lebih tebal maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi sedangkan terlalu tipis aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar. D. Periode rotasi, jika lebih lama, perbedaan suhu pada siang dan malam terlalu besar sedangkan lebih cepat, kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi. E. Kadar oson dalam atmosfer, jika lebih besar, suhu permukaan bumi terlalu rendah, sedangkan lebih rendah suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet. c. Contoh cara menjaga bumi agar tetap nyaman dan layak huni Ø Membuang sampah pada tempatnya Ø Tidak merusak tanaman hijau Ø Kurangi penggunaan barang yang menimbulkan sampah plastik
keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di bumi